APAKAH Anda termasuk salah satu dari mereka yang selalu membatasi diri dengan alasan usia?Mereka mengatakan bahwa mereka tidak mempunyai lagi peluang untuk sukses karena mereka sudah terlalu tua. Atau, mereka berkata bahwa mereka menunggu dan bersiap-siap untuk sukses, karena mereka masih terlalu muda. Apapun yang Anda katakan, kerap kali ini merupakan cara Anda memberikan excuse atau pemakluman untuk tidak berani meraih yang sesungguhnya Anda idam-idamkan.
Teman-teman, sebenarnya, tidak ada kata terlalu muda atau terlalu tua untuk mencapai apa yang Anda ingin raih. Cobalah mempertimbangkan kehidupan orang-orang ini: George Burns memperoleh piala Oscar ketika usianya sudah mencapai 80 tahun. Golda Meir menjadi Perdana Menteri Israel pada usia 71 tahun. Mozart baru berusia 7 tahun ketika komposisinya diterbitkan untuk pertama kali. Nenek Moses mulai melukis ketika ia berusia 80 tahun. Ia telah menyelesiakan lebih dari 1.500 lukisan selama hidupnya dan 25 % dari lukisannya diselesaikan ketika ia berusia 100 tahun. Benjamin Franklin menerbitkan surat kabar ketika ia berusia 16 tahun. Masih banyak daftar lain yang masih bisa ditambahkan di sini.
Demikianlah, tua atau muda semuanya adalah soal persepsi. Sayangnya, dalam hidup ini, usia kerap kali dijadikan alasan. Ketika kita gagal, kita selalu mengaitkannya dengan usia. Tidak mendapatkan kesempatan, kita mengaitkan dengan usia. Melihat biografi jutaan orang yang berhasil dalam hidupnya di usianya yang senja ataupun orang-orang yang justri berhasil di usianya yang begitu muda, memberikan makna baru bagi kita.
Usia bukanlah alasan yang bisa dicari-cari sebagai excuse atas kegagalan dan ketidakmampuan dalam kehidupan. Intinya, tidak ada korelasi atara kesuksesan dan usia dalam kisah mereka yang berhasil. Kenyataannya, selama orang mau berusaha dan mencoba, usia menjadi sesuatu yang tidak terlalu relevan. Tua atau muda bukanlah inti dari masalahnya. Tak perlu menyerah dan tetap mempunyai peluang untuk sukses. Sukses, pada akhirnya ada pada keinginan dan usaha kita, bukan pada usia kita.
Disadur dari : Pelampung Hati by Antony Dio Martin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar