Kamis, 27 Maret 2014

Mewujudkan SINERGI

Sendirian, begitu sedikit yang bisa kita perbuat; bersama-sama begitu banyak yang bisa kita perbuat.

Helen Keller

Pernahkah kamu melihat sekawanan unggas terbang menuju selatan untuk menghindari musim dingin, membentuk formasi V?Para ilmuwan telah menemukan sesuatu yang menakjubkan dalam cara terbang itu:

Dengan terbang dalam formasi, seluruh kawanan itu bisa terbang 71 persen lebih jauh ketimbang kalau masing-masing burung terbang sendirian. Ketika seekor unggas mengepakkan sayapnya, terciptalah arus angin bagi unggas berikutnya.
Kalau unggas yang paling depan letih, ia akan pindah ke belakang dan membiarkan unggas lainnya yang memimpin. Unggas-unggas yang di belakang bersuara untuk memberikan semangat kepada yang di depan. Setiap kali seekor unggas lari dari formasinya, ia langsung merasakan penolakan terbang sendirian dan segera ke fromasinya. Akhirnya, kalau salah satu unggas sakit atau terluka dan keluar dari formasinya, dua unggas lainnya akan mengikutinya turun untuk melindunginya serta menolongnya. Mereka akan menunggui unggas yang sakit itu hingga sembuh atau mati lalu bergabung dengan formasi baru atau menciptkan formasi sendiri untuk menyusul kelompok yang terdahulu.

Apa sih artinya sinergi itu??

Sinergi tercapai kalau dua orang atau lebih bekerjasama untuk menciptakan solusi yang lebih baik ketimbang kalau sendirian. Bukan jalanmu atau jalan saya, melainkan jalan yang lebih baik.

Sinergi adalah memanfaatkan perbedaan, kerjasama, keterbukaan pikiran, menemukan cara-cara baru yang lebih baik.


Dunia cepat menjadi tempat bercampurnya kebudayaan, ras, agama, serta ide-ide yang berbeda-beda. Karena keragaman di sekelilingmu semakin meningkat, kamu harus mengambil keputusan, bagaimana kamu menghadapinya. 

Pendekatan yang sebaiknya diambil adalah "Manfaatkan Keragaman". Memanfaatkan keragaman artinya menghargai perbedaan. Memandang perbedaan sebagai keuntungan, bukan kelemahan.
Sebenarnya, memanfaatkan keragaman adalah pergumulan bagi kebanyakan kita, tergantung pada apa persoalannya. Umpamanya, mungkin kamu menghargai keragaman rasial serta kebudayaan, namun menghina seseorang yang cara berpakaiannya beda?

Hambatan untuk memanfaatkan perbedaan-perbedaan.
Walaupun banyak ada tiga hambatan utama dalam mewujudkan sinergi, yaitu ketidaktahuan, klik dan prasangka.

Ketidaktahuan, Artinya kamu tidak tahu apa-apa. Kamu tidak tahu apa yang diyakini oranglain, bagaimana perasaan mereka atau apa yang telah mereka alami.

Klik, Ingin bergaul sama orang-orang yang kamu sukai sih tidak ada salahnya, kalau temanmu jadi begitu eksklusif sehingga mulai menolak siapapun yang tidak seperti mereka, baru jadi masalah.

Prasangka, Perbahkah kamu merasa dijelek-jelekan, dicap, atau dihakimi oleh seseorang karena logatmu, atau rumahmu? Kita tidak dilahirkan dengan prasangka. Prasangka dipelajari.

Ada sajak yang bercerita tentang apa yang terjadi kalau orang saling berprasangka satu sama lain:

DINGIN DALAM HATI
To be continue...

Senin, 17 Maret 2014

apa sih ETIKET itu, dan kenapa kamu harus tahu?

Saat mendengar kata "Etiket", apa yang kamu pikirkan?

Sopan santun?
Menghargai orang lain?
Menyapa?
Peduli pada orang lain?


Tepat.

Setiap harinya, mungkin kita sering kali diingatkan oleh orangtua, guru, atau siapapun untuk bersikap santun dan bertuturkata sopan. Akan tetapi, etiket tidak hanya bicara tentang sopan santun. Namun juga meliputi segala hal yang nantinya membantu kita dalam bergaul.

Nah kita baca yuk ada sebuah kisah menarik.

Konon pada abad ke 18 di Perancis, Raja Louis XIV sering mengundang rakyatnya ke istana untuk menggelar pesta. Tapi, ia sangat kesal ketika rakyatnya berjalan melintasi halaman seenaknya saja, menginjak rumput dan merusak bunga-bunga di taman istana. Oleh sebab itu, sebelum mengadakan pesta, sang Raja menyuruh tukang kebun membuat rambu-rambu yang dipasang di setiap di setiap tempat. Rambu-rambu itu berbunyi seperti "Silakan berjalan di jalur yang sudah tersedia!"

Rambu-rambu ini menjadi petunjuk bagi para tamu agar tahu di mana boleh berjalan dan dimana tidak boleh. Nah, etiket bisa diartikan sebagai "rambu-rambu" yang membantumu mengetahui apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan dalam situasi tertentu.

Misalnya, ketika kamu diundang ke sebuah pesta. Bagaimana cara bersikap selama pesta?Bagaimana agar kamu tidak duduk menyendiri, bersikap norak atau malu-maluin?Bagaimana agar si pengundang tidak merasa tersinggung?Etiket membantumu menghadapi semua itu.

Secara harfiah, etiket berasal dari Bahasa Prancis, etiquette yakni aturan sopan satun dan tata cara pergaulan yang baik antara sesama manusia. Etiket bisa disebut golden rule yang menyatakan: "perlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan".

Nah kenapa etiket itu penting?

Masa remaja adalah masa transisi. Kamu telah meninggalkan masa kanak-kanak dan sedang menanti masa dewasa. Di usia ini, kamu sering bingung tentang apa yang baik dan buruk, tentang apa yang boleh dan tidak boleh. Kamu sering nggak yakin bagaimana harus bersikap. Posisi kamu yang kurang nyaman berada dalam masa transisi ini membuatmu merasa tidak yakin dengan diri sendiri. Untuk itu butuh pedoman agar membantu menghadapi berbagai situasi yang kamu temui seiring tumbuh menjadi dewasa yang matang.

Etiket membantu kamu membuat pilihan-pilihan, berdasarkan cara yang benar, sopan dan penuh pertimbangan.

Prinsip dalam etiket selalu tetap, bersifat universal (berlaku bagi semua orang) dan tidak terbatas waktu dan tempat.

1. Respek - berarti menghargai orang lain, peduli pada orang lain, dan memahami orang lain apa adanya. Dengan bersikap respek, kamu berharap orang lain juga akan respek padamu.

2. Empati - berarti meletakkan dirimu di pihak orang lain. Sebelum bertindak dan berucap, kamu berpikir dulu apa pengaruhnya bagi orang lain.

3. Kejujuran- jujur lebih dari sekedar tidak berkata dusta. Jujur berarti melakukan dan mengucapkan kebenaran, sekalipun itu menyakitkan.


diedit dari buku pintar etiket untuk remaja (Mien Uno)